Sabtu, 07 Maret 2015

Ulasan Buku "Corat-coret di Toilet" Karya Eka Kurniawan






Berikut ini ulasan subjektif saya mengenai buku "Corat-coret di Toilet" Karya Eka Kurniawan:

Ketagihan. Mungkin itulah kata yang paling tepat untuk menggambarkan reaksi saya setelah membaca cerpen-cerpen Eka Kurniawan di dalam buku ini. Dua belas cerita yang semuanya menurut saya keren. Beberapa mungkin masih terasa agak belum terlalu matang, 'Kandang Babi' misalnya, tapi tetap saja menjadi sebuah cerita yang asik dibaca.

Kelebihan Eka Kurniawan dalam cerpen-cerpennya yang ada di dalam buku ini mungkin terutama pada cara bertuturnya. Dia tidak memberikan kata-kata yang muluk namun berhasil membuat pembaca terus mengikuti cerita sampai akhir. Lalu ketika sudah sampai akhir cerita, Eka Kurniawan tidak memberikan sesuatu yang klise. Ia memberikan tikungan yang apik. Sering kali tikungan itu membuat saya sebagai pembaca tersenyum sendiri karena tidak menyangka cerita akan berakhir seperti itu.

Pun sepertinya Eka Kurniawan tidak melepaskan kritik-kritik sosial dalam cerpen-cerpennya ini. Contoh paling konkret tentu saja ada di cerpen 'Corat-coret di Toilet'. Kritik pedas dalam kemasan yang menurut saya sangat nyentrik. Siapa akan mengira bahwa hanya lewat vandalisme di dinding toilet kritik sepedas itu bisa muncul?

Dalam buku ini juga saya menemukan bahwa Eka Kurniawan adalah seseorang dengan imajinasi-imajinasi yang liar. Sesuatu yang sederhana dalam keseharian mampu ia angkat menjadi cerita yang luar biasa. Menjadi topik yang patut untuk diperhatikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar