Sabtu, 04 Juni 2011

Kututup Saja

Kututup mata dan kau hadir..
Saat kubuka mata, ternyata kau tak ada..

Kututup lagi mataku, dan aku rindu..
Saat kubuka lagi, ternyata kau tak rindu..

Kututup lagi, dan kali ini lebih lama, aku mengharapmu..
Saat kubuka lagi mataku, aku sadar kau tak mengharapku..

Aku tertidur dan bermimpi tentangmu..
Saat terjaga aku tahu kau tak memimpiku..

Kututup lagi mataku, mungkin yang keseribu kali..
Saat kubuka lagi, aku sadar aku gila..

Tak jera, kututup lagi mataku, kulihat kau datang untukku..
Saat kubuka lagi, kau datang bersamanya..

Kututup lagi, tak mau percaya..
Saat kubuka, hatiku ngilu, nyata..

Kututup lagi, semua indah bersamamu..
Tak mau lagi kubuka kali ini..

26 Mei 2011
Indralaya

Sajak Lucu

Lucu..
Lucunya negaraku, lucunya provinsiku, lucunya universitasku, lucunya organisasiku, lucunya kawan-kawan sekelasku..
Lucu..
Aku tersenyum terkadang terbahak sampai menangis..

Saat jutaan manusia mengais sampah untuk makan, para elit politik dengan wajah yang lebih memelas daripada pengemis, meminta gaji yang segunung untuk dinaikkan..
Sudah delapan tahun gajinya tidak naik, itu dalilnya..

Lalu datang orang berteriak atas nama rakyat, ingin ada kolam renang di kantor.. Sementara rakyat yang katanya diwakili, benar-benar berenang karena kolong jembatan tempat mereka tinggal sudah banjir, memang sudah jadwalnya..

Undang-undang ANTIpornografi disahkan. Moral bangsa harus dibenahi.. Eh, yang membuat undang-undang tertangkap basah sedang menikmati yang di-ANTI-kan..

Lucu..

Datang aku ke acara ta'lim, tokoh berjenggot sekilan itu mengatakan "sholatlah di awal waktu, jangan menunda sholat", lalu tokoh yang berjilbab sampai dengkul berceramah "jangan dekati zina!"..
Besoknya aku datang hendak sholat subuh, aku menunggu hampir sejam, katanya harus menunggu si jenggot sekilan untuk jadi imam..
Tiga bulan kemudian aku membaca koran, si jilbab sedengkul bunuh diri akibat hamil di luar nikah..

Aku berlari ke kampus, kulihat para mahasiswa sedang berorasi, demonstrasi, dan unjuk rasa, menyatakan kesedihan mereka tentang pemerintahan yang korup dan makan uang suap..
Selesai berdemo, kulihat mereka satu per satu mendapat uang "terima kasih" dari musuh politik yang tadi didemo, yang paling depan jatah amplop paling tebal..

Aku masuk kelas, kudapati teman-teman sedang sibuk berdiskusi.. Aku ikut.. Berdebat, kemudian berubah saling mencaci dan menghujat.. Selesai mata kuliah, aku baru sadar, yang barusan adalah mata kuliah praktik..

Lucu bukan?
Lucu sekali..

26 Mei 2011
di Indralaya