Sabtu, 14 Mei 2011

Andai Mereka Tahu

andai malam tahu setiaku padamu
ia pasti cemburu
karena bintang pun tak sesetia itu menyinarinya

andai hujan tahu setiaku padamu
ia pasti kan cemburu
karena mendung pun tak sesetia itu menemaninya

andai gurun tahu cintaku padamu
ia pasti cemburu
karena hujan pun tak kunjung datang hingga ia sendiri dalam gersang

andai Juliet tahu cintaku padamu
ia pasti kan cemburu
karena Romeo pun tak sedalam itu menatapnya

andai dunia tahu cintaku padamu
mereka pasti cemburu


tapi malam telah berganti pagi
tak sempat melihat setiaku padamu

tapi hujan pun telah reda
tak sempat melihat cintaku padamu

tapi gurun tlah ditemani sang kaktus
tak lagi kesepian di tengah gersang

tapi Juliet telah mati bunuh diri
tak sempat melihat tatapanku padamu

dunia terlalu sibuk berputar

tapi aku tak peduli
bagiku
cukuplah kau yang tahu
bagaimana cintaku padamu


ditulis ulang di kamarku tercinta
13 Mei 2010

Untuk Wakil-wakilku


Katanya orang-orang pilihan
Katanya orang-orang terhormat
Dipilih rakyat sebagai wakil
Penyalur aspirasi penyuara nurani
                Begitu duduk di kursi empuk
                Lupa dengan janji kampanye
                Tak ingat akhirat, yang penting modal kembali
                Modal sudah kembali waktunya cari untung
Bertahta di tempat yang tinggi bikin lupa diri
Dulu berkoar menggugat para koruptor
Minta hukum ditegakkan minta harga diturunkan
Sekarang jadi wakil, korupnya lebih hebat
                Minta naik gaji nomor satu
                Hidup mewah sebagai wakil rakyat
                Yang diwakili hidup melarat
Mobil bagus melintas cepat
Sidang tentang rakyat bergegas minggat
Rumah besar bertingkat-tingkat
Yang datang rapat, tidur secepat kilat
                Ditampar di muka masih tak sadar
                Malah berkelit, yang menampar dibilang kurang ajar
                Bisa-bisa kita yang dituntut, dengan segala undang-undang
                Rakyat merana tambah tersiksa

5 Agustus 2010
Banyu Asin km 14

Puisi Realisku


Ingat sobat..
Hidup itu dinamis..
Selalu ada orang yang datang..
Selalu ada orang yang pergi..
Kini engkau yang datang menemani..
Kini aku yang menemani..
Masihkah besok seperti ini?
Simpan saja hari ini di benakmu..
Jadikan sebuah cerita indah saat semua hanya tinggal kenangan..
Saat kita berkumpul kembali..
Kita adalah orang yang sama dalam kondisi yang berbeda..
Puisi realisku jadi bukti dan saksi ketika waktu itu tiba..
Bahwa kita pernah merasakan apa arti bersama dan saling menopang..
Senyum kita akan mengembang membaca puisi realis ini..
Untukku, untukmu, untuk kita..
Sahabat..

Banyu Asin, 14 Maret 2011

Rabu, 11 Mei 2011

My World of Words

I love you..
In an uncountable count and illogical logic..
Makes me own my own world where heaven means you and I gather in love..
Makes me blind while I'm staring my lovely world..
The world where love isn't just stated in words..
Where heaven is created by the Creator for us, you and I..

Balada Putri Kembang Dadar

Amperaku menjauh..
Diselingi deru kapal dan gemercik air..
Tak ada bintang yang terlihat, sepi..
Aku sendiri..
Ibuku, Ayahku, Kakakku, Kasihku..
Aku merapuh..
Bentengku tlah roboh dimakan kesendirian..
Merindumu kembali..
Kosong aku di sini tiada di sisi..
Di tengah sungai Musi..
Merantai diksi wakil hati..
Benderang di antara yang kelam..
Kerlip yang berkedip..
Aku rindu..
Entah pada apa, siapa..

Motivasi: Untukmu

Ketika para "hore" beraksi, lebih baik kita tenangkan diri.
Yakin saja bahwa dari yang kita kerjakan, kita bisa "lebih hore" dari para "hore".
Ketika para "aku" berkata, lebih baik tutup telinga.
Yakin saja dari kerja kita, kita bisa lebih "diakui" dari yang "meng-aku-aku".
Ketika para "bicara" berkoar, lebih baik santai.
Yakin saja dari yang kita usahakan, kita bisa "lebih berbicara" dari yang sering "berbicara".
Ketika para "pejabat" berdeklamasi, pura-pura saja tidak tahu.
Yakinlah kerja kita akan membuat kita "lebih menjabat" dari mereka para "pejabat".
Tapi untuk bisa "jadi lebih", ingat, kita harus KERJA LEBIH, USAHA LEBIH, dan DO'A LEBIH.
Hahay.

Selasa, 10 Mei 2011

Isi Secirit Sastra

Secirit Sastra
Dinamai demikian karena penulis adalah termasuk orang yang tertarik dengan dunia sastra. Tapi karena pengetahuan dan pengalaman sastra penulis masih sangat sedikit, maka jadilah nama blog ini secirit sastra. Cirit di sini bukan ditujukan ke arti sebenarnya, tapi hanya untuk menunjukkan kuantitas dan kualitas yang sangat sedikit alias secirit.
Secirit sastra ke depannya akan diisi dengan tulisan-tulisan, mungkin berbentuk cerpen, puisi, atau sekedar tulisan iseng dari penulis. Sekedar wadah pelampiasan, pengetahuan, atau tempat untuk berbagi. Salam.