Jumat, 06 Februari 2015

Ulasan Buku "Kukila" Karya Aan Mansyur


Seperti biasa ketika membuat ulasan tentang buku, saya harus menekankan bahwa ini hanyalah pendapat subjektif saya yang sangat mungkin salah, meskipun mungkin ada benarnya juga.

Buku Berjudul Kukila ini merupakan sebuah kumpulan cerpen. Total ada enam belas cerpen. Cerita yang paling menonjol tentu saja berjudul "Kukila". Cerita ini panjangnya hampir setengah buku. Lima belas cerita yang lain jauh lebih pendek ketimbang cerpen pertama.

Setelah selesai membaca buku ini, kesan pertama yang melekat di otak saya adalah perselingkuhan. :) Entah kenapa. Sadar atau tidak sadar, Aan Mansyur menggarap begitu banyak tema perselingkuhan di dalam ceritanya. Meskipun ada juga cerita-cerita yang lain seperti cinta kepada Ibu atau yang lain, namun cerita perselingkuhan menjadi warna utama, menurut saya.

Hal yang menarik adalah cerita-cerita tersebut mampu dibawakan oleh Aan Mansyur dengan lihai. Ia benar-benar adalah seorang pengolah kata yang matang. Saya pribadi sepakat dengan pendapat Joko Pinurbo yang menjadi endorsement di bagian belakang buku ini yang menyatakan bahwa kalimat-kalimat di cerita-cerita ini jadi lebih berbunyi karena kepandaian Aan Mansyur merangkai kata.

Berikutnya yang menarik adalah penggunaan nama Kukila dan Pilang. Setelah selsesai membaca buku ini, kita akan jadi akrab dengan dua nama itu. Menurut saya Kukila dan Pilang bisa menjadi nama yang memberi identitas tersendiri bagi cerpen-cerpen Aan Mansyur. Kedua nama itu kuat dan berkarakter. 

Aan Mansyur juga pandai memberikan kelokalan - tentang daerah asalnya - dalam cerita. Membuat cerita yang ia tuliskan lebih berwarna. Meskipun lebih dikenal sebagai penyair, saya berharap akan ada buku-buku serupa ini dari Aan Mansyur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar