Jadilah laki-laki dengan sandal hijau kekecilan itu..
Yang berkejaran dengan hujan dan menepisnya..
Gunung sudah didaki.. Pantai sudah dijajaki..
Lebih liar lagi kali ini..
Jadilah laki-laki dengan sandal hijau kekecilan itu..
Badannya kecil dan kurus kusam menghitam..
Tapi kemarin ia menyentuh awan lalu mengukir pasir..
Jadilah laki-laki dengan sandal hijau kekecilan itu..
Lihatlah sejarah dan buatlah sejarah sendiri..
Saksikan panorama, rasakan, nikmati, dan resapi dalam-dalam..
Jangan kalah walau lubang hitam menghadang dan mematahkan.. Walau panas membakar terus..
Laki-laki itu berjalan bersama kekasih..
Berbagi cerita dan hal-hal baru..
Yang melemaskan dan membuat terbayang tak terkendalikan..
Jadilah laki-laki dengan sandal hijau kekecilan itu..
Tetap berpetualang dalam tualang dan merasuk ke tulang..
Dan tetap berjanji akan ada yang berikutnya, “tunggulah dengan sabar, sayang!”
Dalam nuansa dan suasana yang jauh berbeda..
Itu yang memberinya hidup..
Banyuasin, 19 Januari 2012